Skip to main content

7 Rekomendasi Coffee Shop Di Pringsewu

Di tengah pesona alam dan kuliner Mie Pangsit Kabupaten Pringsewu yang memikat, tersembunyi juga kelezatan kopi yang tak kalah nikmat. Setiap cangkir menawarkan sentuhan cita rasa yang khas, memikat lidah para pecinta kopi sekaligus menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Mari kita jelajahi beberapa coffee shop di Kabupaten Pringsewu yang menawarkan pengalaman unik dan cita rasa yang menggugah selera.

Kabupaten Pringsewu, meskipun mungkin tidak sebesar kota-kota lainnya, memiliki sejumlah kedai kopi yang menarik untuk dijelajahi. Dari atmosfir yang cozy hingga kualitas kopi yang memukau, berikut adalah beberapa rekomendasi coffee shop yang patut Anda kunjungi di Kabupaten Pringsewu.

1. Semesta Coffee & Space
Lokasi: Jl. Ahmad Yani No.726, Bulukarto, Kec. Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu

Semesta Coffee & Space adalah kafe baru yang menarik perhatian di Pringsewu. Dengan arsitektur yang keren dan atmosfir lapang yang terasa luas, kafe ini menjadi tempat yang nyaman untuk bersantai sejenak. Pelayanan dari barista di sini tidak diragukan lagi, dan makanan dan minuman yang disajikan sesuai dengan ekspektasi dari tampilannya yang menarik. Tempat ini sangat cocok untuk anak muda yang ingin bersantai dan menikmati kopi yang berkualitas.

2. Kopi Ketje Pringsewu
Lokasi: Sidoharjo, Kec. Pringsewu, Kabupaten Pringsewu

Kopi Ketje Pringsewu dikenal dengan kopi yang enak dan suasana yang ramah. Dengan adanya live music, tempat ini menjadi pilihan yang tepat untuk menghabiskan waktu santai bersama teman atau keluarga. Meskipun AC di bagian dalam agak kurang terasa, tempat ini tetap bersih dan nyaman untuk dinikmati.

3. Delapan Enam Coffee
Lokasi: Sidoharjo, Kec. Pringsewu, Kabupaten Pringsewu

Delapan Enam Coffee adalah tempat yang bersih dan menyediakan berbagai ruang seperti indoor, outdoor, ruang ber-AC, serta smoking area. Menu snacknya pun terkenal juara, cocok untuk dinikmati bersama kopi atau minuman lainnya. Tempat ini sangat direkomendasikan untuk dikunjungi saat Anda berada di Pringsewu.

4. Kopi Ben Wareg
Lokasi: Pringsewu

Kopi Ben Wareg dikenal dengan suasana cafe yang nyaman dan berbagai macam menu yang autentik. Kopinya yang berkualitas dengan berbagai variasi penyajian membuat pengunjung selalu ingin kembali. Dengan dua spot, yaitu indoor dan outdoor, tempat ini cocok untuk berbagai keperluan mulai dari pertemuan hingga sekadar bersantai.

5. Coffee Klasik
Lokasi: Jl. Mawar III No.132, Pringombo, Pringsewu Tim., Kec. Pringsewu, Kabupaten Pringsewu

Coffee Klasik menawarkan pengalaman menikmati kopi yang unik dengan segelas Coaster comosus yang menyegarkan. Tempatnya yang cozy dan classic membuatnya cocok untuk berbagai aktivitas seperti santai, pertemuan, atau bekerja. Tempat ini sangat direkomendasikan untuk dikunjungi di Pringsewu.

6. TEKO (Teori Kopi)
Lokasi: Jl. Melati 2 No.kel, Pringsewu Tim., Kec. Pringsewu, Kabupaten Pringsewu

TEKO adalah salah satu comfort cafe di Pringsewu yang menawarkan suasana yang tidak terlalu berisik. Dengan parkiran luas dan banyak stop kontak, tempat ini cocok untuk bekerja atau sekadar bersantai. Kopi tubruknya dari Lampung Barat dan berbagai cemilan yang ditawarkan membuat tempat ini patut untuk dikunjungi.

7. Kae.space
Lokasi: Utara, Jl. KH. Gholib Gg. Antara Jl. Pringadi No.42-A, Kec. Pringsewu, Kabupaten Pringsewu

Kae.space adalah salah satu kedai kopi yang nyaman dan cozy di Pringsewu. Dengan dua lantai yang menawarkan suasana indoor dan outdoor, serta minuman kopi dan non-kopi yang enak, tempat ini cocok untuk menikmati waktu santai bersama teman atau keluarga. Rooftopnya yang adem juga menjadi nilai tambah untuk pengalaman nongkrong yang menyenangkan.

Dari Semesta Coffee & Space yang menarik perhatian dengan arsitekturnya hingga Kae.space yang nyaman dengan suasana indoor dan outdoor yang menawan, Kabupaten Pringsewu memiliki beragam pilihan coffee shop yang cocok untuk Anda kunjungi saat berada di daerah ini.

Update Artikel Pilihan Lainnya Dari Blog Kami di Google News Henri Sinurat

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen