Skip to main content

Nikmatnya Lontong Padang di Berbagai Sudut Bandung

 


Kuliner adalah jendela budaya suatu daerah, dan di Kota Bandung, Lontong Padang adalah salah satu yang patut dicoba untuk memahami kelezatan khas Sumatera Barat. Beberapa tempat di kota ini menawarkan pengalaman kuliner yang memikat dengan hidangan khas Lontong Padang.


1. Lontong Padang Uda Ril



Alamat: Jl. Rancabolang No.27, Manjahlega, Kec. Rancasari, Kota Bandung

Lontong Padang Uda Ril menjadi surganya penikmat kuliner Padang. Disajikan dengan tambahan bakwan dadakan yang nikmat, serta sambal pedas yang menggoda selera. Harga yang ramah di kantong membuat tempat ini semakin diminati.


2. Katupek Kapau Palasari



Alamat: Bursa Buku Palasari, Jl. Palasari No.34, Turangga, Kec. Lengkong, Kota Bandung

Salah satu destinasi kuliner favorit untuk menikmati Lontong Padang. Lontong Pical dengan kuah nangka dan paduan bumbu khas Padang memberikan cita rasa yang luar biasa. Tempat ini juga menawarkan berbagai makanan khas Sumatera Barat.


3. Lontong Sayur Padang Dipatiukur



Alamat: Jl. Haur Pancuh No.9, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung

Tempat sarapan favorit untuk menikmati Lontong Sayur Padang yang lezat. Porsi yang cukup memadai dengan tambahan telur dan daging iga membuat pengalaman kuliner semakin istimewa. Menu Teh Talua juga patut dicoba di sini.


4. Lontong Padang Dapur Minang



Alamat: Jl. Bagusrangin No.33, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung

Kedai kaki lima yang menyajikan Lontong Padang lezat dan lupis yang menggoda selera. Pengalaman memadu kuah gulai ayam dengan lontong padang di tempat ini sungguh menggugah selera para pecinta kuliner minang.

5. Lontong Padang Uda Pero



Alamat: Jl. Ir. H. Juanda No.189, Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung


Berada di Simpang Dago, di seberang Pasar Dago. Beli lontong pical pakai telur seharga 15 ribu. Kuah kacang yang disajikan kental dan porsinya banyak . Ketupat sayur padang mempunyai pilihan sayur nangka dan sayur pakis. Disini juga tersedia lontong pical. Ada pilihan lauk telur bulat, ayam gulai, dan rendang daging sapi. Rasanya kuah yang disajikan cukup terasa rempahnya. Kedai ini menggunakan ketupat asli dari janur kelapa bukan lontong yang besar pake besek itu, membuat rasa ketupat lebih enak.

Harganya murah banget. Jika menggunakan telur 10ribu, pakai ayam 15ribu, pakai rendang 16ribu. Disini juga tersedia Soto Padang yang bisa mengurai rindu kalian terhadap Soto Simpang Karya di Padang sana.


6. Katupek Sayur dan Soto Padang Uda Naldi



Alamat: Samping Mesjid Istiqamah, Cihapit, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung.


Kedai ini cocok buat yang mau sarapan di daerah Citarum. Menunya lumayan lengkap, ada soto sama lontong pandang, juga lupis. Pakai telur ayam 17ribu, sudah kenyang. Rasanya enak dan otentik Minangkabau. Kalau di sini, saya sukanya makan soto padangnya. Rasanya pas. Pilihannya bisa daging atau paru.

Kedai ini menawarkan hidangan lezat seperti Lontong Padang dengan lauk pendamping seperti Rendang dan Gulai yang menggugah selera. Selain itu, terdapat juga Lupis dengan gula merah yang tidak terlalu manis, cocok bagi yang tidak terlalu suka dengan rasa manis yang berlebihan. Jangan lewatkan pula Kerupuk Jangek dan Kerupuk Balado yang menggoda selera. Kedai ini buka sejak pagi hingga sore jam 3, namun direkomendasikan untuk datang pagi agar dapat menikmati suasana dan hidangan dengan lebih nyaman. Keseluruhan, tempat ini cocok untuk pecinta kuliner yang mencari pengalaman menyantap hidangan Padang yang autentik dan memikat.

Jelajahi kelezatan Lontong Padang di tempat-tempat ini dan nikmati ragam cita rasa khas Sumatera Barat tanpa harus meninggalkan kota Bandung. Selamat menikmati sajian istimewa dan nikmati kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan tradisi.

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen