Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Hat Yai

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai (Thailand Part 2)

Setelah semalaman naik bus dari Kualalumpur ke Hatyai , akhirnya bisa kembali menikmati Thailand. Negara yang berbeda, kultur yang berbeda, banyak yang berbeda, bahasa juga tentunya. Tetapi banyaknya perbedaan membuat kita tidaklah menjadi asing disana. Toh masyarakat disana masih menerima keberadaan pengunjung yang mempunyai kemampuan berbahasa Inggris yang minim. Setelah mendapatkan simcard Thailand, pandangan mata saya layangkan ke seluruh penjuru mata angin. Sembari berorientasi menikmati pagi yang khidmat disana. Berjalan kaki melewati beberapa blok pertokoan. Terkadang baru tersadar kalau sepertinya kembali ke lokasi yang sudah pernah dilewati. Jika dulu untuk menghapal beberapa lokasi seperti di Banjar, kerap saya coreti tiang listrik dengan kapur berwarna putih. Setidaknya jadi tahu kalau sudah pernah melintasi jalan yang sama.

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen