Skip to main content

Posts

Showing posts with the label SDGs Desa

Membangun Komunitas Pariwisata Berkelanjutan di Desa Pertanian

  Komunitas pariwisata adalah kelompok atau masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pariwisata di suatu wilayah atau destinasi wisata. Komunitas ini terdiri dari pelaku usaha pariwisata seperti hotel, restoran, dan agen perjalanan, serta masyarakat setempat yang memanfaatkan potensi wisata untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan mereka. Komunitas pariwisata juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, budaya, dan tradisi setempat agar tetap terjaga seiring dengan pertumbuhan pariwisata di wilayah tersebut. Dengan adanya komunitas pariwisata yang kuat dan berkelanjutan, maka dapat tercipta sinergi antara masyarakat, pelaku pariwisata, dan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Desa pertanian adalah destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman kehidupan pedesaan. Wisata desa berkelanjutan memegang peranan penting dalam mengembangkan pariwisata di desa-desa kecil. Dengan membangun

Melihat Keunikan Desa Pegunungan dalam Sustainable Tourism

  Desa pegunungan adalah desa yang terletak di kawasan pegunungan atau dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 500 mdpl. Desa-desa pegunungan umumnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa-desa di dataran rendah, seperti iklim yang lebih sejuk, keanekaragaman hayati yang lebih tinggi, dan keunikan budaya yang khas. Kegiatan utama di desa pegunungan biasanya adalah pertanian dan peternakan, dengan komoditas utama seperti sayuran, buah-buahan, kopi, dan teh. Karena karakteristik dan keunikan yang dimilikinya, banyak desa pegunungan di Indonesia yang dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menawarkan pengalaman wisata alam, budaya, dan petualangan. Desa Pegunungan di Indonesia   Desa-desa pegunungan di Indonesia menawarkan keindahan alam yang memukau, keanekaragaman hayati yang luar biasa, serta keunikan budaya lokal yang menarik. Ketinggian yang mencapai lebih dari 500 mdpl memberikan karakteristik dan suasana yang berbeda dengan desa-desa di dataran rendah. Oleh

Membangun Pesona Desa Bahari dalam Konsep Pariwisata Berkelanjutan

  Pesona Desa Bahari memiliki daya tarik unik yang menarik bagi wisatawan dalam konsep pariwisata berkelanjutan. Desa Bahari merupakan desa yang terletak di pesisir pantai yang memiliki keunikan dan kekayaan alam yang khas. Beberapa desa wisata Bahari yang terkenal di Indonesia antara lain Desa Wisata Bahari Krui di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Desa Wisata Bahari Tanjung Bira di Bulukumba, dan Desa Wisata Bahari Pemuteran di Bali. Desa Bahari adalah desa yang terletak di pesisir pantai atau daerah pantai yang memiliki potensi wisata bahari yang unik dan menarik. Desa Bahari biasanya memiliki keanekaragaman hayati laut, panorama yang indah, serta budaya dan tradisi nelayan yang khas. Dalam konsep pariwisata, Desa Bahari dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia. Di beberapa daerah, Desa Bahari dijadikan sebagai desa wisata Bahari yang dilengkapi dengan fasilitas pariwisata,

Menjelajahi Keindahan Desa Pertanian dalam Sustainable Tourism

  Sustainable Tourism atau pariwisata berkelanjutan adalah bentuk pariwisata yang memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengembangannya. Dalam konteks desa pertanian, sustainable tourism mengacu pada pengembangan pariwisata yang menghargai dan menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal, serta memberikan manfaat ekonomi yang adil dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Sustainable tourism dalam desa pertanian melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat setempat, pengelola wisata, dan wisatawan. Masyarakat setempat harus terlibat secara aktif dalam pengembangan dan pengelolaan objek wisata, sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang ekonomi yang dihasilkan dan menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal. Pengelola wisata juga memiliki peran penting dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan di desa pertanian. Mereka harus memperhatikan dampak dari kegiatan wisata terhadap lingkungan dan budaya lokal, serta memastikan bahwa pengelolaan objek wisata dilak

Aek Nauli Sustainable Tourism, Mungkinkah?

Dari sekian banyaknya keberuntungan, kembali menyambangi tanah kelahiran nenek moyang menjadi salah satu dari beragam keberuntungan tersebut. Karenanya waktu-waktu yang tersedia menjadi sangat berharga jika berada disana. Seperti saat ini, selalu menyempatkan diri untuk menikmati sepi di belakang pekarangan rumah. Tidak akan terdengar hingar bingar kemacetan kota. Sesekali saja kendaraan melintas yang terlihat dari pandangan mata. Jumlahnya dapat dihitung karena intensitasnya jauh dari kata puluhan. Mungkin lalu lalang kendaraan yang melintas akan terbilang ramai ketika hari Rabu yang menjadi hari pekan atau ketika ada acara adat (pernikahan, pemakaman, dan lain lain).   Dari belakangan pekarangan rumah opung (opung baoa = kakek, opung boru = nenek) terlihat jelas Danau Toba. Terlambat saja datang, maka keindahannya akan tersamarkan kabut atau pekatnya malam. Sepintas lalu Danau Toba terlihat sangat dekat dari sini. Seperti fatamorgana saja sebenarnya karena jika menggunakan kendaraan