Skip to main content

Wisata Bintan: Panduan Lengkap untuk Menjelajahi Surga Tropis


Sebagai seorang blogger yang gemar menjelajahi berbagai destinasi wisata, Bintan selalu menjadi tempat istimewa di hati saya. Pulau tropis ini menawarkan perpaduan sempurna antara pantai berpasir putih yang indah, air laut yang jernih, hutan tropis yang rimbun, dan berbagai atraksi menarik. Dalam artikel ini, saya ingin berbagi pengalaman dan tips saya untuk membantu Anda merencanakan wisata yang tak terlupakan di Bintan.

Eksplorasi Sejarah Pulau Bintan: Jejak Kerajaan dan Perubahan Nama Kabupaten

Pulau Bintan, yang kini menjadi bagian penting dari Kabupaten Bintan, memiliki sejarah yang kaya dan menarik yang meliputi masa kejayaan Kerajaan Riau Lingga dan Melayu Riau hingga perubahan nama kabupaten pada tahun 2006.

Pada kurun waktu 1722-1911, Pulau Bintan merupakan pusat pemerintahan dari Kerajaan Melayu Riau yang berkuasa di Kepulauan Riau. Di samping itu, ada juga Kerajaan Riau Lingga yang berpusat di Daik. Pulau ini memiliki sejarah yang memikat, salah satunya adalah legenda Putri Lencana Muda yang menjadi sorotan pangeran dari berbagai kerajaan tetangga. Nama "Bintan" sendiri konon berasal dari kata "berintan" yang mengacu pada keberlimpahan intan permata di daerah ini, terutama di Gunung Bintan di Desa Bintan Buyu.

Perubahan signifikan terjadi pada tahun 2006 ketika nama Kabupaten Kepulauan Riau diubah menjadi Kabupaten Bintan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006. Hal ini dilakukan untuk menghindari kebingungan dalam administrasi dan korespondensi dengan Provinsi Kepulauan Riau. Saat ini, Kabupaten Bintan dipimpin oleh Roby Kurniawan sebagai Bupati Bintan untuk periode 2021-2024.

Pulau Bintan juga pernah menjadi rebutan bangsa Eropa pada masa kolonial, menjadi titik strategis dalam perdagangan rempah-rempah dan komoditas lainnya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran sejarah Pulau Bintan dalam konteks regional maupun global.

Selain sejarahnya yang kaya, Pulau Bintan juga menawarkan keindahan alam yang memesona. Dari pantai pasir putih hingga hutan belantara, wisatawan dapat menemukan berbagai kegiatan seru dan menarik di pulau ini.

Dengan segala keunikan dan keindahannya, Pulau Bintan terus menjadi destinasi yang menarik bagi para pelancong yang ingin menjelajahi jejak sejarah yang kaya serta menikmati pesona alam yang memukau. Sebuah perpaduan harmonis antara warisan budaya dan keindahan alam yang patut dijaga dan dijelajahi oleh generasi masa kini dan mendatang.

Mengungkap Pesona Bintan

Bintan adalah pulau terbesar di Kepulauan Riau, Indonesia, yang terletak di selatan Singapura dan Batam. Pulau ini terkenal dengan pantainya yang indah, seperti Pantai Trikora, Pantai Lagoi, dan Pantai Senggigi. Selain itu, Bintan juga memiliki berbagai atraksi menarik lainnya, seperti Lagoi Bay, Treasure Bay Bintan, dan Bintan 

Pulau Bintan di Kepulauan Riau menawarkan berbagai destinasi wisata yang memikat. Berikut beberapa tempat yang patut kamu kunjungi:

1. Gurun Pasir Busung: Di tengah keberagaman alam Indonesia, ada gurun pasir eksotis yang tersembunyi di Bintan. Gurun Pasir Busung, dulunya tempat penambangan bauksit, kini menjadi gurun pasir yang cantik dan menarik. Lokasinya berada tepat di tepi Jalan Raya Busung. Meskipun belum sepenuhnya dikembangkan sebagai destinasi wisata, tempat ini telah menjadi favorit para Instagrammer.

2. MV Doulos Phos: Kapal legendaris ini memiliki sejarah menarik. Dibangun pada tahun 1914 (dua tahun setelah Titanic), kapal ini dulunya bernama SS-Medina dan kemudian berganti nama menjadi MV Doulos Phos pada akhir tahun 1977. Kapal ini tercatat dalam Guinness Book of Records sebagai kapal penumpang tertua di dunia. Kunjungi kapal ini di Pelabuhan Bandar Bentan Telani saat senja.

3. Pulau Penyengat: Meskipun kecil, Pulau Penyengat memiliki daya tarik religius yang menarik. Dekat dengan Pulau Bintan, pulau ini dapat diakses menggunakan kapal feri. Jelajahi sejarah dan keindahan Pulau Penyengat.

Baca Juga: Pulau Penyengat Tiang Melayu yang Rekat

4. Pantai Berpasir Putih: Bintan juga memiliki pantai berpasir putih yang menawan. Nikmati keindahan laut dan berjemur di bawah sinar matahari di salah satu pantai di Bintan.

5. Hutan Bakau: Jelajahi hutan bakau yang rindang dan nikmati keindahan alam serta keberagaman hayati di sekitar Bintan.

6. Lagoi: Kawasan Lagoi menawarkan resor mewah, lapangan golf, dan pantai yang indah. Cocok untuk bersantai dan menikmati pemandangan alam.

7. Crystal Lagoon: Nikmati kegiatan air seperti berenang dan bermain jet ski di Crystal Lagoon, sebuah danau buatan yang luas dan indah.

Transportasi Menuju Bintan

Jika Anda berencana mengunjungi Pulau Bintan, terdapat dua cara utama untuk mencapainya.



1. Jalur Laut (Ferry):

   - Dari Singapura: Naik ferry dari Terminal Ferry Tanah Merah dengan 5-7 jadwal setiap hari menuju Pelabuhan Kijang di Bintan.

   - Dari Pulau Batam: Gunakan ferry atau speedboat untuk mencapai Bintan.

2. Jalur Udara (Pesawat):

   - Dari Jakarta: Penerbangan menuju Bandara Raja Haji Fisabililah di Pulau Bintan, dilayani oleh maskapai seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan Sriwijaya Air.

Baca Juga: 10 Pulau Yang Harus Dikunjungi di Kepulauan Riau

Kuliner di Bintan

Pulau Bintan adalah destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan alam yang menakjubkan tetapi juga ragam kuliner yang menggugah selera. Berikut beberapa tempat makan dan hidangan khas yang patut Anda coba saat berwisata di Bintan:

1. The Kelong Seafood Restaurant:

Restoran ini menjadi tempat yang sempurna bagi pecinta hidangan laut. Nikmati kepiting saus, ikan bakar, dan gong-gong segar sambil menikmati pemandangan pantai yang memukau di wilayah Sebong, Bintan.

2. Dino Bistro:

Jika Anda menginginkan suasana kuliner internasional, Dino Bistro adalah pilihan yang tepat. Sajian makanan yang menggugah selera dengan suasana yang menyenangkan akan membuat pengalaman makan Anda lebih berkesan.

3. XANA Beach Club:

Bagi yang mencari kombinasi antara hidangan lezat dan pemandangan pantai yang menakjubkan, XANA Beach Club adalah tempat yang sempurna. Nikmati makanan enak sambil bersantai di tepi pantai Bintan.

4. Warung Yeah:

Untuk pengalaman kuliner lokal yang autentik, Warung Yeah adalah pilihan terbaik. Cobalah hidangan khas Melayu seperti gonggong, otak-otak sotong, dan mie tarempa yang lezat.

5. Treetops Restaurant Banyan Tree:

Dengan desain yang menarik dan pemandangan alam yang indah, Treetops Restaurant Banyan Tree menawarkan pengalaman makan yang istimewa. Nikmati hidangan berkualitas tinggi di tengah suasana yang nyaman.

6. The Manabu:

Bagi pecinta kuliner Jepang, The Manabu adalah tempat yang tepat. Sushi dan ramen yang lezat akan memanjakan lidah Anda dengan cita rasa yang autentik.

7. Marine Café:

Nikmati suasana yang tenang di Marine Café sambil menikmati hidangan lezat dengan pemandangan laut yang menenangkan.

8. Spice Restaurant:

Dengan menu yang beragam dari hidangan Asia hingga internasional, Spice Restaurant adalah tempat yang cocok untuk menjelajahi cita rasa yang berbeda.

9. Yeah, Lounge:

Tempat yang cocok untuk bersantai sambil menikmati minuman dan makanan ringan dengan suasana yang menyenangkan.

10. Lotus Café:

Dengan suasana yang nyaman dan menu yang beragam, Lotus Café adalah tempat yang tepat untuk menikmati santapan yang lezat di Pulau Bintan.

FAQ tentang Wisata Bintan

Q: Apa waktu terbaik untuk mengunjungi Bintan?

A: Waktu terbaik untuk mengunjungi Bintan adalah antara bulan April dan Oktober, saat musim kemarau.

Q: Bagaimana cara menuju Bintan?

A: Anda dapat mencapai Bintan dengan pesawat terbang atau feri. Bandara Internasional Bintan memiliki penerbangan langsung dari berbagai kota di Indonesia dan Asia Tenggara.

Q: Apa saja pilihan akomodasi di Bintan?

A: Bintan menawarkan berbagai pilihan akomodasi, mulai dari hotel dan resort mewah hingga hostel dan guesthouse.

Q: Apa saja yang bisa dilakukan di Bintan?

A: Bintan menawarkan berbagai aktivitas wisata, seperti berenang, snorkeling, diving, golf, trekking, dan wisata budaya.

 

 Update Artikel Pilihan Lainnya Dari Blog Kami di Google News Henri Sinurat

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen