Skip to main content

Memperkuat Industri Pariwisata Lampung melalui Transportasi Bandara Radin Inten


Bandara Radin Inten II atau yang dikenal juga sebagai Bandara Branti merupakan sebuah bandara yang terletak di Kota Lampung, Indonesia. Bandara ini merupakan salah satu dari beberapa bandara yang ada di provinsi Lampung dan merupakan salah satu pintu gerbang udara bagi wisatawan yang ingin mengunjungi kota Lampung.


Sejarah Bandara Radin Inten

Bandara Radin Inten II didirikan pada tahun 1939 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan nama Stadsvliegveld Tanjungkarang. Pada saat itu, bandara tersebut hanya digunakan untuk kepentingan militer. Setelah Indonesia merdeka, bandara tersebut diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan diresmikan kembali pada tahun 1948 dengan nama Bandara Branti. Pada tahun 1973, Bandara Branti diganti namanya menjadi Bandara Radin Inten II sebagai penghargaan kepada Radin Inten II yang merupakan pahlawan nasional dari Lampung.


Pengembangan Bandara Radin Inten


Pada awalnya, Bandara Radin Inten hanya memiliki satu landasan pacu dengan panjang 1.800 meter. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi di provinsi Lampung, bandara ini kemudian mengalami beberapa kali renovasi dan pengembangan.


Pada tahun 2009, bandara ini direnovasi dengan menambahkan satu landasan pacu baru yang lebih panjang dengan panjang 2.650 meter dan lebar 45 meter. Selain itu, terminal penumpang juga diperbesar dan diperbarui dengan fasilitas yang lebih modern.

Baca Juga : Percayalah, Anda Harus Membeli Oleh-Oleh Khas Lampung yang Satu Ini!

Fasilitas di Bandara Radin Inten


Bandara Radin Inten II saat ini memiliki dua landasan pacu dengan panjang masing-masing 2.650 meter dan lebar 45 meter. Bandara ini juga dilengkapi dengan terminal penumpang yang cukup luas dan modern, serta beberapa fasilitas lainnya seperti restoran, toko-toko souvenir, ATM, dan ruang tunggu.

Pada tahun 2021, bandara ini telah mempunyai 12 tempat parkir pesawat. Bandara ini melayani penerbangan domestik dan internasional. Beberapa maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Radin Inten antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink, Sriwijaya Air, dan Air Asia. Bandara internasional ini mengadopsi gaya futuristik dan memiliki gedung parkir berlantai empat di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II.


Konektivitas Bandara Radin Inten

Bandara Radin Inten II terletak sekitar 18 kilometer dari pusat kota Bandar Lampung. Akses menuju bandara ini bisa ditempuh dengan menggunakan taksi atau kendaraan pribadi. Selain itu, terdapat juga layanan shuttle bus yang tersedia dari dan ke bandara dengan harga yang terjangkau.

Bandara Radin Inten II di Lampung, Indonesia, telah berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan dan Badan Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) serta operator transportasi setempat untuk meningkatkan pelayanan angkutan umum terusan dari bandara ke berbagai tujuan di Lampung.

Angkutan umum tersebut siap melayani penumpang yang akan pergi ke berbagai tujuan seperti Bandar Lampung, Metro, Kota Bumi, Lampung Barat, dan tempat lainnya. Bus Damri mempunyai rute Bandara ke Terminal Rajabasa, Bandara ke Tanjung Karang, dan Bandara ke Kotabumi. Sedangkan Bus Trans Lampung mempunyai tujuan ke Bandar Lampung dan Metro. Dengan adanya angkutan umum ini, masyarakat tidak perlu khawatir untuk mencari taksi atau menyewa mobil untuk menuju tempat tujuan.


OperatorRuteLokasi
DamriTerminal RajabasaBandar Lampung
DamriTanjung  KarangBandar Lampung
Trans LampungTerminal  SukarajaBandar Lampung
Trans LampungJalan Z.A Pagar AlamBandar Lampung
Trans LampungMetroMetro
Damri pasar KotabumiKotabumi
Trans LampungJalan Lintas  SumatraKalianda

Pada tahun 2022 tarif resmi Bus Trans Lampung untuk rute Bandara Radin Inten II - Kota Bandarlampung (Graha wangsa)= Rp 20,000,- Sedangkan rute Pringsewu- Bandara Radin Inten II = Rp 30.000,- Sedangkan tarif Trans Lampung dari Bandara ke Metro adalah Rp. 25.000,-

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan transportasi di Lampung, serta memperkuat industri pariwisata daerah. Semakin mudahnya akses transportasi ke berbagai tujuan di Lampung juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah tersebut.

Baca Juga : Cara Mudik Murah Dari Bandung Ke Lampung

Bandara Radin Inten II merupakan salah satu bandara yang penting bagi provinsi Lampung. Dengan fasilitas yang modern dan akses yang mudah, bandara ini menjadi pintu gerbang udara bagi wisatawan yang ingin mengunjungi kota Lampung. Diharapkan dengan adanya pengembangan dan perbaikan fasilitas di bandara ini, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Lampung akan semakin meningkat.

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen