Skip to main content

Intermoda Terintegrasi: Akses Mudah dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta melalui Stasiun Kereta Cepat Halim

Dalam upaya terus meningkatkan kenyamanan dan kemudahan akses bagi penumpang Kereta Cepat Whoosh, KAI Commuter Indonesia (KCIC) telah menjalin kolaborasi dengan berbagai layanan transportasi untuk menyediakan intermoda yang lebih baik. Salah satu inisiatif terbaru adalah kehadiran layanan DAMRI, yang dapat diakses dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui Stasiun Kereta Cepat Halim. Ini menjadi langkah signifikan dalam menyempurnakan pengalaman perjalanan dengan menambahkan pilihan transportasi yang lebih beragam.

1. Layanan DAMRI dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta:

   - Angkutan DAMRI kini menjadi opsi transportasi tambahan bagi penumpang yang ingin mengakses Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Layanan DAMRI dapat diakses di pintu utara Stasiun Kereta Cepat Halim.

2. Keberagaman Intermoda:

   - Dengan kehadiran DAMRI, kini terdapat tiga jenis transportasi yang dapat digunakan oleh penumpang Kereta Cepat Whoosh. Selain DAMRI, sudah ada Bus Transjakarta rute 7W, LRT Jabodebek, serta taksi konvensional dengan area tunggu khusus di Stasiun Kereta Cepat Halim.

3. Jadwal Operasional dan Tarif Promo:

   - Layanan DAMRI Bandara Internasional Soekarno-Hatta beroperasi mulai pukul 07.00-20.00 WIB untuk keberangkatan dari Stasiun Halim, dan pukul 05.00-20.00 WIB untuk keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta. Selama masa uji coba, terdapat tarif promo hingga 50 persen atau hanya Rp 40 ribu untuk penumpang Kereta Cepat Whoosh.

4. Akses LRT Jabodebek dan Bus TransJakarta:

   - Penumpang juga dapat mengakses moda transportasi lainnya, seperti LRT Jabodebek, dengan menghubungi Stasiun Kereta Cepat Halim. Rute LRT tersedia dengan jadwal yang nyaman. Bus TransJakarta nomor 7W juga menyediakan layanan dari Cawang - Jalan Mayjen Sutoyo - Jalan D.I. Panjaitan - Stasiun Halim.

5. Konektivitas Online dan Taksi Konvensional:

   - Selain itu, Stasiun Kereta Cepat Halim terkoneksi dengan transportasi online dan taksi konvensional. Penumpang dapat dengan mudah mengakses layanan ini di sekitar pintu utara area stasiun.

Dengan beragam pilihan transportasi yang terintegrasi, penumpang Kereta Cepat Whoosh dapat menikmati perjalanan yang lebih lancar, efisien, dan nyaman dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta melalui Stasiun Kereta Cepat Halim. Inisiatif ini membuktikan komitmen untuk menyediakan solusi transportasi yang terjangkau dan terpadu bagi masyarakat.

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen