Skip to main content

Angkringan Bagong: Wisata Kuliner Angkringan yang Memikat di Bandung

Bandung, kota yang terkenal dengan keindahan alam dan ragam kuliner menawarkan pengalaman baru bagi pecinta makanan di Angkringan Bagong. Terletak di depan dealer Yamaha di Jalan Kiaracondong. Tepatnya di Jl. Kiara Condong No.401, Kb. Kangkung, Kec. Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat 40284. Tempat ini menawarkan suasana angkringan yang mengingatkan kita pada kehangatan angkringan di Jogja atau Solo.

Apa itu angkringan?

Angkringan adalah sebuah konsep tempat makan atau warung yang populer di Jawa, terutama di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Angkringan umumnya adalah warung sederhana yang biasanya beroperasi di malam hari. Tempat ini menawarkan hidangan tradisional yang terjangkau dan suasana santai yang ramah.


Pada umumnya, angkringan memiliki area terbuka dengan meja dan kursi sederhana, atau bahkan hanya terdiri dari tikar dan beberapa bantal untuk duduk. Warung ini juga sering menggunakan tenda sebagai perlindungan dari cuaca. Angkringan menonjolkan suasana yang akrab dan hangat, di mana para pengunjung dapat duduk santai sambil menikmati hidangan dan minuman.



Menu di angkringan sangat beragam, tetapi ada beberapa hidangan yang menjadi favorit pengunjung. Salah satunya adalah nasi kucing, yaitu nasi kecil yang dihidangkan dengan lauk pauk seperti sate, telur, ikan teri, atau sambal. Selain itu, hidangan lain seperti sate puyuh, sate usus, tahu, tempe mendoan, dan berbagai jenis gorengan juga tersedia di angkringan. Minuman yang populer adalah teh manis, kopi, susu, atau jahe yang biasanya disajikan dalam ukuran gelas kecil.


Salah satu daya tarik utama angkringan adalah harganya yang terjangkau. Hal ini membuat angkringan menjadi tempat yang populer untuk makan malam atau ngopi bersama teman-teman tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Angkringan Bagong



Salah satu hal yang membuat Angkringan Bagong unik adalah cara penyajiannya. Setiap hidangan dibakar terlebih dahulu sebelum disajikan, memberikan aroma dan rasa yang khas. Dengan harga yang bersahabat, pengunjung dapat menikmati hidangan yang memuaskan perut dan memanjakan lidah tanpa harus khawatir menguras kantong.


Tidak hanya menyajikan hidangan yang lezat, Angkringan Bagong juga menyediakan minuman tradisional yang menyegarkan. Pengunjung dapat menikmati kopi, teh manis, susu, atau jahe yang dibakar terlebih dahulu sebelum diseduh. Rasanya yang autentik dan dipanaskan menggunakan teko besi di atas bara arang membuat minuman ini semakin menggugah selera.



Suasana Angkringan Bagong semakin hidup dengan sinar lampu yang temaram. Saat malam tiba, tempat ini menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul dengan teman-teman atau keluarga sambil menikmati hidangan lezat dan semangkuk teh panas. Seperti melarikan diri sejenak dari kebisingan kota Bandung, Angkringan Bagong memberikan suasana yang hangat dan mengundang nostalgia akan angkringan di Jogja atau Solo.


Sebagai tambahan, Angkringan Bagong juga telah mendapatkan ulasan positif di Google Maps. Banyak pengunjung yang memuji rasa hidangannya yang mantap dan suasana yang benar-benar seperti angkringan asli. Selain itu, harga yang terjangkau menjadikan Angkringan Bagong sebagai destinasi kuliner yang ramah di kantong.



Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman kuliner angkringan yang autentik di Bandung, Angkringan Bagong adalah tempat yang patut dikunjungi. Dengan suasana yang hangat, hidangan yang lezat, dan harga yang bersahabat, Angkringan Bagong akan membawa Anda kembali ke kenangan indah suasana angkringan di Jogja atau Solo. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan dan keunikan yang ditawarkan Angkringan Bagong saat Anda berada di Bandung!

Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen