Skip to main content

Ke Sabang, ya Piyoh.





Kemarin waktu main main ke Sabang. Dan jika kita mengunjungi sebuah tempat, pasti selalu bertanya apa merchandise yang bisa dijadikan oleh oleh? Ada beberapa lokasi toko untuk membeli oleh oleh merchandise di Kota Sabang. Jika ada waktu luang, singgahlah di Piyoh Design. Beberapa kawan yang saya sarankan singgah kesana mengatakan bahwa, karya yang ditampilkan itu unik. Icon yang dipilih lucu tetapi tidak memalukan ketika dipakai. Tidak hanya kaos yang disediakan disana, ada pin, gantungan kunci, kemeja batik, sendal. Satu yang unik dan jarang kita lihat ada di toko merchandise kebanyakan adalah map. Ya peta, di Piyoh Kota Sabang ini disediakan peta wisata tentang Pulau Weh. Jadi biar gak bingung mau berjalan kemana ketika di Sabang, bisa membeli peta wisata ini.


Jika bingung keberadaan outlet Piyoh, bisa singgah di Jl. Cut Mutia No 11 Kota Atas, Sabang (dekat Nagoya Inn) Kebanyakan supir transportasi umum di Sabang mengetahui keberadaan lokasi ini. Jika kebetulan outlet sedang tutup, di pintu depan ada contact person yang bisa dihubungi, jangan sungkan untuk menghubunginya.




















Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen