Skip to main content

Posts

Mesjid Indrapuri, Masa Lalu Budaya Hindu di Aceh

Ada satu lokasi wisata sejarah yang menarik saya temukan sepintas ketika brwosing browsing. Mesjid Indrapuri di kawasan Kabupaten Aceh Besar. Kenapa saya katakan lokasi wisata sejarah yang menarik? Siapa yang menyangka bahwa Mesjid Indrapuri dulunya merupakan pusat peradaban Hindu di Aceh. Di daerah ini juga warga Hindu di Aceh dulunya mengembangkan kebudayaan dan pendidikan. Mesjid Indrapuri dapat ditempuh dari Banda Aceh dengan berkendaraan kira kira 30-40menit. Lokasi Mesjid Indrapuri ini berada di tengah tengah pemukiman penduduk. Meski lokasinya berada di dalam, mesjid ini tidak akan sulit ditemukan. Setiap warga sekitar yang ditanya, akan langsung memberitahu lokasi mesjid bersejarah ini.

Rayuan Kuliner Lampineung

Pagi baru saja beranjak, matahari kembali menapaki Jalan Panglima Nyak Makam, Banda Aceh. Roda sepeda masih menemani keringat pagi yang enggan beranjak dari badan. Kepulan asap dari jauh samar terlihat. Jelas terlihat sebuah drum di tepi jalan yang mengeluarkan api perlahan tapi pasti. Malu malu asap putih abu abu jelas mengepuli ketan kecil berselimutkan daun pisang yang hijau benar. Pulut Ketan Bakar, begitulah tenar nama jajanan ini di Aceh. Sesekali kendaraan singgah untuk membeli beberapa potong Pulut Ketan tersebut. Bahkan tidak jarang yang langsung memakannya di lokasi tersebut. Pulut Ketan merupakan satu dari sekian banyak jajanan pagi yang biasa singgah di kedai kopi. Makanan ringan khas Aceh ini kerap dijadikan sebagai sarapan pagi.

Cerita Pasar Ikan Lampulo Yang Masuk Media Indonesia

Ada semacam senang atau katakanlah haru biru. Sebuah artikel yang dikirimkan ke dalam sebuah thread di Traveller Kaskus menjadi pilihan Media Indonesia Travelista. Event ini memang diselenggarakan oleh MI bekerjasama dengan Traveller Kaskus. Tentunya gelaran ini dibuat untuk menumbuhkembangkan minat pecinta wisata Indonesia saling berbagi. Terutama berbagi cerita dalam media tertulis. Sehingga pengalaman yang didapat dapat dijadikan acuan peminat wisata domestik untuk datang mengunjungi lokasi wisata yang dimaksud. Sebenarnya tidak perlu jauh keluar kota untuk menentukan sebuah lokasi wisata. Terkadang hiruk pikuk pasar di dalam kota bisa menjadi sebuah lokasi wisata yang menarik. Seperti Pasar Ikan Lampulo di Banda Aceh. Kesibukan aktifitas di pasar ikan tersebut bisa menjadi tontonan yang menarik. Selain kesibukan pasar yang cukup padat, sunset di lokasi ini bisa menjadi daya tarik lain yang jarang ditemukan di pasar-pasar lainnya.

Air Panas Ya Ie Suum

Siang belum lagi berlalu dari pandangan mata. Rasa penat menjalar hingga ujung kepala. Sebenarnya banyak tempat wisata di sekitaran Banda Aceh ini, tetapi kesannya seperti tidak ada. Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa tempat melepas penat haruslah tempat hiburan yang mengikuti perkembangan jaman. Di era modern seperti ini tempat tempat yang dipenuhi hingar bingar suara selalu identik dijadikan sebagai tempat melepas penat. Tempat hiburan yang nyaman, bersih serta ruangan dingin dan sejuk menjadi pilihan pelampiasan penat kaum muda sekarang ini. Bukanlah hal seperti itu yang menjadi pikiran kali ini dalam kepala. Sebenarnya banyak tempat wisata alam tersedia di sekitaran Banda Aceh. Wisata pantai, sungai hingga air terjun. Jika ingin merasakan sensasi yang berbeda, kunjungilah Ie Suum.

Tidak Ada Pelecing, Bukan Sasak Namanya

Hari ini hujan rata mengguyur Mataram, Lombok dan sekitarnya. Di awal tahun 2013 Indonesia memang rentan diguyur hujan. Jadi jangan sungkan jika bepergian di periode musim hujan membawa payung. Untuk menjaga kondisi badan, asupan gizi dan makanan yang cukup bisa menjadi pendorongnya. Tentunya makanan dengan komposisi rempah rempah asli dapat membantu menjaga kehangatan tubuh. Sehingga tubuh tidak rentan diserang berbagai macam penyakit. Jika ada waktu berkenan, singgahlah di Mataram. Sebuah daerah di Lombok yang mayoritas penduduknya masih memegang kuat adat Sasak. Tentunya tidak ketinggalan juga makanan khasnya. Tidaklah sulit untuk menemukan masakan khas Sasak yang kaya akan rempah-rempah. Meski tidak banyak rumah makan yang menyajikan masakan Sasak dengan lengkap. Biasanya masakan khas Sasak akan sangat mudah ditemui secara lengkap ketika sedang ada acara Begawe atau acara makan besar secara bersama-sama. Begawe biasa kita temukan ketika sedang ada acara adat pernikahan atau acara k

Bersama Dua Ransel

Setengah menggerutu masuk juga ke ruang tunggu di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh siang itu 14 Desember 2012. Namanya juga saya coba coba, jadilah seperti orang bodoh. Andai saja siang itu mau menunggu Sriwijaya, jadilah dapat tiket murah 280K ke Medan. Tetapi dengan bermaksud praktis, saya coleklah calo bandara. Kemudian dia menelpon penjaga counter ticket Air Asia yang ditinggalkan. Setengah kaget saya terpaksa membayar 360K karena sedikit kalut dan penat ingin segera berada di kota lain. Sesampainya di dalam dikenakan lagi 30K karena check in oleh petugas. Saya terlambat katanya, mesin check in sudah ditutup. Baiklah karena saya bodoh, saya anggap sebagai pengalaman. Hanya satu yang saya kecewakan disana, ternyata penjual tiket tersebut turut mengurusi pengguna jasa layanan maskapai ini untuk masuk ke dalam pesawat. Pantas saja tadi counter ditinggalkannya. Lupakan semua itu, meski jengkel melanda karena saya masih melihat pemuda itu juga berada dalam pesawat yang sama di Po

Kayeu Ileu, Nikmatnya Santap Siang di Tepi Sawah

Mungkin kita pernah mengalami bosan dengan suasana makan siang yang seperti itu itu saja melulu. Monoton rasanya jika dihadapkan dengan suasana yang sama. Jika kita sedang berada di sekitaran Banda Aceh dan Aceh Besar, tidak ada salahnya mengunjungi daerah Kayeu Ileu. Sebuah daerah di pinggiran kota tidak jauh dari Bundaran Lambaro. Dari arah Lambaro mau menuju ke arah Ketapang. Kira kira 500 meter akan ada jalan masuk menuju Taman Rusa. Kita akan melewati lokasi rumah makan ini. Dari kejauhan sudah tampak kendaraan yang terparkir panjang menuju lokasi ini. Tampaknya banyak sekali pengunjung siang ini. Ternyata memang setiap hari memang beginilah keramaian pengunjung rumah makan Kayeu Ileu. Tidak tampak seperti rumah makan besar kebanyakan. Hanya terdapat beberapa pondok pondok sederhana dari kayu beratapkan rumbia. Sangat sederhana sekali. Tampak lalu lalang pekerja menghantarkan makanan dan minuman bagi pengunjung. Gedung induk rumah makan ini pun terkesan biasa saja, tidak mencolo