Skip to main content

Posts

Launching Perdana Bus Sanura

Mungkin bagi kebanyakan orang, naik bus adalah hal yang lumrah. Apalagi bagi orang-orang yang kesehariannya bergantung pada moda transportasi satu ini. Adalah suatu kejutan tersendiri ketika diajak oleh kawan untuk ikut uji coba Bus Sanura yang baru tiba di Banda Aceh beberapa waktu lalu. Bus ini belum pernah menaikkan penumpang umum sejak diberangkatkan dari Pulau Jawa. Sepintas tak ada yang menarik, bus ini biasa saja. Warna yang kurang mengigit, serta belum ada yang menjadi ciri khas dari Bus beraliran Scorpion King ini. Seperti bus bus Aceh lainnya, warna sangat kental terasa. Kalau tidak monoton gelap, maka sangat terang adalah pilihan lainnya. Setelah diperhatikan lagi dengan seksama, ternyata Bus Sanura tidak ingin mengikuti tren warna yang sudah ada. Jelas sekali ini mungkin termasuk kejelian si empunya yang mungkin kelak akan dijadikan ciri khas. Sepintas bus keluaran karoseri Tentrem ini tampak biasa. Akan tetapi setelah masuk dari pintu depan, ada kesan ekslusif yang ditampi

Aeki The Ethnic Batak T-Shirt Design

Sekali waktu kembali lagi di Kota Medan. Melihat ini itu keramaian lalu lalang kota yang sesekali tergenang ketika diguyur hujan. Tapi saya tidak ingin mengatakan bahwa Medan adalah kota langganan banjir. Sekali ini saya hanya ingin sedikit mengatakan bahwa Kota Medan, merupakan kota tempat berteduh dari beberapa etnis di Indonesia, bahkan dari etnis luar Indonesia sendiri. Adalah menarik ketika melihat beberapa fashion yang bertebaran di di kaos bercirikan kekhasan Medan. Tapi saya masih tidak paham, sebenarnya apa yang ditonjolkan. Yang membuat saya sedikit tertarik adalah ketika melihat ada sebuah kebudayaan etnis yang diangkat. Jangan bingung, sudah pernah lihat kaos Papua? Dayak?

Menikmati Seporsi Mie Ongklok Di Dataran Tinggi Dieng

Apa yang terbayang dengan mie tersebut. Ini mungkin perjalanan konyol sewaktu libur Mei kemarin. Dari Banjar sengaja berangkat pagi sekali diantar bapak ke tempat bus. Tak lama lewatlah minibus jurusan Banjar-Purwokerto. Sial memang kalau naik minibus ini karena terbilang lambat. Banjar-Purwokerto ditempuh dalam waktu 4jam. Biasanya cuma 3 jam. Saya tak terlalu ingin mengeluh soal supir yang selalu menelpon spionnya di sudut jalan. Apakah mobil lawannya sudah lewat atau belum. Agar ada jarak, sehingga ada peluang mendapatkan penumpang.

What do you think about Banda Aceh?

Tempat Wisata Tersembunyi di Sabang Aceh

Berangkat dari main ke Medan, dengan tergopoh gopoh dapat juga bisa malam terakhir. Meski duduk di bangku tempel, mata terkantuk, akhirnya bisa nyenyak di Lhokseumawe karna dapat bangku kosong. Tak tersadar waktu, terbangun di terminal bus Banda Aceh jam 9 pagi. Ternyata bus tadi cukup lambat karena 11jam baru tiba. Supaya lebih murah, saya putuskan naik ojek saja ke pelabuhan Ulhee Lhee Rp 20.000.00. Kalau naik becak motor, mungkin lebih dari Rp 30.000.00. Sampai di Pelabuhan ternyata kapal sudah mau berangkat. Sekarang anggaran sedikit lebih besar, jadi naik kapal cepat kelas ekonomi Rp 60.000.00. Loh kan biasanya Rp 55.000,00 ya?

Menikmati Sendu Borobudur

Pernah kemarin itu November 2011 memaksakan diri untuk datang kesini. Sengaja meluangkan waktu dari Jakarta sebelum ke kembali ke Banda Aceh. Meski terkesan seperti orang bodoh, kehabisan tiket kereta, kehilangan akal dan terpaksa mengikuti travel gelap yang harganya sama dengan kereta via Gambir. tapi biarlah itu semua. Sampai Jogja memaksa Poltak (lagi lagi jalan sama Poltak) dan Dhani juga Ilka Jansen si presiden galau untuk berlari ke Borobudur.

Merayu Senja Pulo Aceh

Wilayah kepulauan Provinsi Aceh merupakan daerah yang memiliki keragaman wisata yang sangat indah. Lihat saja Pulau We atau setidaknya Pulau Banyak yang menyajikan beragam wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi. Dari sekedar berenang di pantai sampai ber-snorkling ria. Beberapa pulau tersebut sangat sering dikunjungi wisatawan asing dan mancanegara. Tentunya sangat mudah mencari informasi akan keberadaan pulau-pulau tersebut. Sempat terpikir, apakah tidak ada nuansa lokasi wisata tersembunyi di Provinsi Aceh, yang menarik yang masih alami untuk dikunjungi?