Skip to main content

Featured Post

Tani Jiwo Hostel: Nyaman dan Strategis untuk Petualangan Dieng

Dieng Surga Dingin di Jawa Tengah



Candi Arjuna
Candi Arjuna

Kalau kamu cari destinasi liburan di Jawa Tengah yang lengkap, Dieng bisa jadi pilihan terbaik. Lokasinya ada di Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, sekitar 3 jam perjalanan dari Yogyakarta. Banyak orang menyebutnya sebagai dataran tinggi yang dingin, tapi justru di situlah letak keunikannya. Di sini kamu bisa menemukan telaga berwarna, kawah aktif, candi kuno, sampai kuliner khas yang susah ditemui di tempat lain. Artikel ini akan jadi panduan lengkap buat kamu yang mau liburan ke Dieng, mulai dari tempat wisata, budaya, kuliner, sampai tips perjalanan.

Tempat Wisata Populer di Dieng

Telaga Warna
Telaga Warna

Telaga Warna

Telaga Warna adalah ikon utama Dieng. Danau ini terkenal karena airnya bisa berubah warna, kadang hijau, biru, atau kuning tergantung pantulan cahaya dan kandungan belerangnya. Dari bukit di sekitar telaga, pemandangannya makin indah.  Bisa berwarna karena kandungan belerang yang tinggi di dalam airnya, terus bereaksi sama cahaya matahari. Pemandangannya jadi unreal, apalagi kalau diliat dari bukit di sekitarnya—background pegunungan plus kabut tipis bikin pemandangan kayak di negeri dongeng. Asiknya lagi, tiket masuknya terjangkau banget, jadi wajib banget dimasukin list destinasi kalian! Tiket masuknya juga murah, jadi wajib masuk list. Jangan lupa foto-foto di spot yang udah disediain, biar feed medsos kalian makin cakep!

Kawah Sikidang
Kawah Sikidang

Kawah Sikidang

Kawah Sikidang ini tuh kayak taman bermain alam buat yang penasaran sama aktivitas vulkanik! Bayangin aja, di sini kalian bisa liat langsung tanah yang ngeluarin asap panas dan gelembung-gelembung lumpur belerang yang mendidih. Namanya 'Sikidang' sendiri asalnya dari kata 'kijang' karena lubang kawahnya suka pindah-pindah, kayak kijang yang lompat-lompat!

Yang bikin aman, jalur jalannya udah dibikin rapi papan kayu jadi kalian bisa eksplor tanpa perlu khawatir. Tapi siap-siap aja sama bau belerang yang cukup kuat—masker wajib dibawa! Seru banget buat yang suka foto-foto landscape dramatis atau sekadar pengen liat kekuatan alam dari dekat. Ini pengalaman yang beneran beda dan edukatif!

Bukit Sikunir
Bukit Sikunir

Bukit Sikunir

Bukit Sikunir terkenal sebagai spot sunrise terbaik di Jawa Tengah. Banyak wisatawan rela bangun dini hari untuk mendaki sekitar 30–40 menit menuju puncak. Dari atas, kamu bisa melihat matahari terbit dengan latar pegunungan yang keren banget. Saat musim kemarau, pemandangannya makin jelas. 

Bukit Sikunir ini tuh spot wajib buat kalian para hunter sunrise dan laut awan! Bayangin aja, buat nikmatin pemandangan terbaiknya, kalian harus siap-siap bangun super pagi dan mulai pendakian sekitar jam 4 pagi. Medan nggak terlalu susah—jalan setapak naik dikit aja.

Tapi percaya deh, semua effort bangun pagi dan naik itu worth it banget! Pas sampe atas, pemandangan matahari terbit pelan-pelan muncul dari balik hamparan awan dan barisan gunung bikin merinding. Keren banget! Jangan lupa bawa kamera buat jepret moment itu, dan pastikan pakai jaket tebal, soalnya di atas sana dinginnya bikin gigi gemetaran! Pokoknya, nggak boleh dilewatkan kalau ke Dieng!

Bukit Prau

Nah, kalau mau pengalaman yang lebih seru dan sedikit menantang, coba deh daki Bukit Prau. Butuh usaha ekstra buat mencapainya, karena pendakiannya sekitar 2-3 jam dan jalurnya kadang berbatu. Tapi percaya deh, semua capeknya bakal terbayar lunas pas kalian sampai di puncak. Pemandangannya itu lho, bener-bener gila! Kalian bakal lihat hamparan "lautan awan" yang kayak kapas sama deretan gunung yang gagah. Buat yang suka camping, ini tempatnya! Tidur di tenda sambil liat bintang-bintang yang cerah, terus besok paginya disambut sunrise yang cakep banget. Jangan lupa bawa jaket tebel ya, soalnya di atas sana itu dinginnya nusuk tulang!

Fenomena Alam Unik di Dieng

Embun Es (Bun Upas)

Kalau datang saat musim kemarau, biasanya Juli–Agustus, kamu bisa menyaksikan fenomena embun es di pagi hari. Rumput dan tanaman di sekitar Dieng akan tertutup kristal es. Suhunya bisa turun sampai 0 derajat Celsius, jadi jangan kaget kalau terasa sangat dingin.

Embun Es atau yang biasa disebut Bun Upas (yang artinya "embun racun" dalam bahasa Jawa) terjadi pas musim kemarau, biasanya bulan Juli–Agustus.

Bayangin deh, pas subuh, seluruh permukaan rumput, daun, bahkan atap rumah ditutupi lapisan es tipis yang berkilau kena sinar matahari pagi. Serius, pemandangannya kayak lagi bukan di Indonesia! Suhu bisa anjlok sampai 0°C atau bahkan minus, makanya udara terasa super dingin dan bikin semuanya membeku.

Buat yang mau liat langsung, siap-siap bangun pagi banget—sekitar jam 4–5 pagi—sebelum esnya mencair. Jangan lupa pakai jaket super tebal, sarung tangan, syal, dan penutup kepala! Jangan sampai kedinginan malah bikin sakit. Fenomena ini jadi daya tarik unik dan jarang banget di Indonesia, jadi kalau pas lagi musimnya, jangan sampai kelewatan!

Sunrise "Golden Sunrise"

Selain di Sikunir, beberapa spot di Dieng juga menawarkan pemandangan sunrise yang menawan. Momen ini sering disebut “Golden Sunrise” karena langit berubah warna keemasan. Banyak fotografer datang hanya untuk berburu momen ini.

Kawah Aktif

Selain Sikidang, Dieng masih punya beberapa kawah lain seperti Kawah Candradimuka dan Kawah Sileri. Kawah ini sering jadi bahan penelitian sekaligus tujuan wisata. Bagi yang suka geologi atau fenomena alam, ini menarik banget untuk dikunjungi.

Wisata Budaya & Sejarah

Kompleks Candi Arjuna

Kompleks Candi Arjuna adalah candi Hindu peninggalan abad ke-7. Lokasinya ada di tengah hamparan dataran tinggi dengan udara sejuk. Candi ini sering dijadikan tempat foto, terutama saat pagi hari dengan kabut tipis yang menambah suasana.

Tradisi Rambut Gimbal

Anak-anak di Dieng ada yang memiliki rambut gimbal alami. Rambut gimbal ini dianggap unik dan sakral. Ada tradisi khusus untuk memotongnya, biasanya saat Dieng Culture Festival. Rambut mereka tidak boleh dipotong sembarangan, harus mengikuti permintaan sang anak.

Dieng Culture Festival
Dieng Culture Festival

Dieng Culture Festival

Festival ini biasanya digelar setiap tahun, sekitar Agustus. Isinya ada ritual potong rambut gimbal, pentas seni tradisional, lampion, sampai konser musik. Festival ini jadi magnet besar bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Kuliner Khas Dieng

Mie Ongklok

Mie Ongklok adalah mie kuah khas Dieng dengan kol, daun kucai, dan kuah kental dari campuran tepung. Rasanya makin enak kalau dimakan bersama sate sapi. Ini menu wajib kalau kamu berkunjung ke Wonosobo sebelum naik ke Dieng.

Carica Dieng

Carica adalah buah khas Dieng yang bentuknya mirip pepaya kecil. Biasanya diolah jadi manisan atau sirup. Rasa manis-asamnya segar banget, cocok dijadikan oleh-oleh.

Tempe Kemul

Tempe Kemul adalah gorengan tempe dengan balutan tepung yang tebal dan diberi daun bawang. Rasanya gurih, renyah, dan nikmat dimakan hangat-hangat di tengah udara dingin.

Ringkasan mini: Kuliner khas Dieng mencakup mie ongklok, carica, dan tempe kemul yang semuanya unik dan bikin kangen.

Akomodasi & Transportasi

Cara Menuju Dieng

Untuk menuju Dieng, biasanya wisatawan berangkat dari Yogyakarta atau Semarang menuju Wonosobo. Dari Wonosobo, bisa naik angkutan umum minibus  tarifnya 25 ribu rupiah untuk Agustus 2025, shuttle, atau sewa mobil ke Dieng. Jalannya menanjak, jadi pastikan kendaraan dalam kondisi prima.
Jika kalian berangkat dari Bandung ke Wonosobo, bisa naik Bus Budiman atau Bus Sinar Jaya.

Penginapan di Dieng

Dieng punya banyak pilihan penginapan, mulai dari homestay sederhana, villa, sampai hotel. Harganya bervariasi, mulai dari Rp150 ribu per malam. Banyak homestay dikelola warga lokal, jadi suasananya hangat dan ramah. Bahkan kalian bisa menikmati kamar dengan tarif 100 ribu rupiah di Penginapan Bu Djono. Cuma untuk tarif 100 ribu di Dieng, tidak bisa menuntut banyak. Beruntungnya disini ada wifi, mandi air panas, meski tak dapat sarapan.

Camping

Buat kalian yang mau merasakan serunya camping di Dieng tanpa repot bawa peralatan sendiri, Gembul13store bisa jadi solusi yang oke banget.

Berdasarkan pengalaman langsung pas Dieng Culture Festival (DCF) 2025 kemarin, pelayanannya ternyata lengkap dan terpercaya! Mereka nggak cuma nyewain tenda, matras, sama sleeping bag aja, tapi juga nyediakan lahan camping yang strategis—dekat sama lokasi acara DCF—plus fasilitas listrik yang tentunya bikin camping jadi lebih nyaman.

Buat yang penasaran sama produk dan layanannya, langsung aja cek Instagram mereka di @gembul13store. Recommended banget buat kalian yang pengalaman camping hemat tapi aman dan nyaman! 

Tips Penting

Jangan lupa bawa jaket tebal, sarung tangan, dan penutup kepala. Suhu di malam hari bisa sangat dingin, bahkan mencapai titik beku di musim kemarau.

Aktivitas Seru di Dieng

  • Camping di Bukit Sikunir → sensasi bangun pagi dengan pemandangan sunrise.

  • Hunting foto di Telaga Warna → warna air dan lanskap sekitar sangat fotogenik.

  • Mengikuti Dieng Culture Festival → menikmati seni, tradisi, dan ritual budaya.

  • Tracking ringan ke kawah → cocok untuk pecinta alam.

  • Menikmati kuliner lokal → mie ongklok hangat saat suhu dingin terasa pas.

FAQ Wisata Dieng

Q: Apa tempat wisata paling populer di Dieng?
A: Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan Bukit Sikunir.

Q: Kapan waktu terbaik berkunjung ke Dieng?
A: Bulan Juni–Agustus saat musim kemarau, terutama untuk melihat embun es.

Q: Berapa biaya rata-rata liburan ke Dieng?
A: Sekitar Rp300.000–700.000 per hari, termasuk penginapan, makan, dan tiket masuk.

Q: Apakah Dieng cocok untuk wisata keluarga?
A: Ya, karena banyak lokasi wisata yang aman dan mudah diakses.

Q: Apakah ada festival khusus di Dieng?
A: Ada, yaitu Dieng Culture Festival yang biasanya diadakan setiap tahun di bulan Agustus.

Dieng adalah destinasi wisata yang lengkap. Dari telaga indah, kawah aktif, sunrise menawan, sampai budaya unik, semuanya ada di satu tempat. Kuliner khasnya juga bikin pengalaman liburan makin berkesan. Dengan persiapan yang tepat, liburan ke Dieng bisa jadi salah satu pengalaman terbaik di Jawa Tengah.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Merubah Tempat Duduk Kereta Api Yang Sudah Dipesan

Naik kereta api adalah salah satu pilihan transportasi yang mengasyikkan dan efisien, terutama bagi para pelancong yang mencari kenyamanan serta pemandangan yang menarik selama perjalanan. Dengan berbagai pilihan kelas dan rute yang tersedia, kereta api menawarkan pengalaman yang unik dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. Baik untuk perjalanan jarak jauh atau sekadar perjalanan sehari-hari, kereta api dapat memberikan kenyamanan dan kepraktisan yang dibutuhkan. Namun, terkadang, Anda mungkin perlu menyesuaikan bangku Anda agar perjalanan menjadi lebih menyenangkan dan sesuai dengan preferensi Anda. Mengganti Bangku Kereta Api Mengganti bangku kereta api dapat dilakukan dengan mudah, baik secara offline maupun online. Jika Anda memutuskan untuk mengganti bangku secara offline, Anda perlu melakukan pengajuan di stasiun kereta yang telah ditentukan. Proses ini memerlukan verifikasi dan dapat dikenakan biaya administrasi. Penting untuk memperhatikan batas waktu pengajuan serta me...

Jadwal dan Tarif Bus Arimbi Rute Bandung - Merak

Bus Arimbi adalah pilihan transportasi yang nyaman dan terpercaya bagi para penumpang yang ingin melakukan perjalanan dari Bandung ke Merak, atau sebaliknya. Dengan fasilitas lengkap dan pelayanan yang memadai, Bus Arimbi menjadikan perjalanan Anda lebih mudah dan menyenangkan. Artikel ini akan membahas tentang rute, tarif, fasilitas, serta cara pembelian tiket Arimbi untuk perjalanan yang lancar. Rute Perjalanan Bus Arimbi Bus Arimbi melayani rute perjalanan dari Bandung menuju Merak dan sebaliknya. Perjalanan dimulai dari Terminal Leuwipanjang Bandung , yang merupakan titik keberangkatan utama. Dari sini, bus akan melewati beberapa daerah dan jalur utama seperti Tol Pasir Koja, Slipi, Kebun Jeruk, Serang , Cilegon , hingga akhirnya tiba di Merak . Lama perjalanan yang dibutuhkan sekitar 6 jam, tergantung kondisi lalu lintas. Rute ini melalui jalur tol utama yang cukup ramai, namun perjalanan tetap nyaman berkat fasilitas yang disediakan oleh Bus Arimbi. Fasilitas yang Menjamin Keny...

Kuching Waterfront: A Journey Through Time and Tranquility

Ah, the Kuching Waterfront! If you’ve never been, you’re in for a treat. The first time I visited, I wasn’t sure what to expect. I'd heard about it from a few travel forums, and it seemed like a "must-visit," but you know how those can be hit or miss. Spoiler alert: Kuching Waterfront was a massive hit for me, and I’m not the kind of person who’s easily impressed by just a riverside promenade. Let me tell you about my first day there—it started off a little rough. I woke up later than planned (typical me), rushed through breakfast, and by the time I made it to the Waterfront, it was mid-morning. Honestly, I was kind of grumpy because the sun was already blazing, and I forgot to pack a hat. That humidity? Yikes. But you know what? The moment I stepped onto the walkway and saw the Sarawak River, all my worries kind of melted away. There’s something about that wide, calm river that just puts you in a good mood. It’s like the whole city takes a deep breath there. The beauty ...