Skip to main content

Hati Hati Dengan Modus Penipuan Terbaru Dengan Informasi Palsu Di Media Sosial

 

Scam adalah tindakan penipuan atau penipuan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan finansial atau informasi pribadi secara tidak sah. Scam bisa terjadi melalui berbagai cara, seperti email palsu, panggilan telepon palsu, pesan teks, atau situs web palsu. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, informasi akun bank, atau informasi pribadi lainnya yang dapat digunakan untuk mengambil uang atau identitas seseorang secara ilegal. Scam juga bisa dilakukan dengan menawarkan produk atau layanan palsu atau merayu seseorang untuk mengirim uang dalam pertukaran hadiah atau pengembalian uang yang palsu.

Scam tiket palsu adalah bentuk penipuan yang umum terjadi dalam industri pariwisata atau hiburan. Dalam scam tiket palsu, seseorang menjual tiket palsu atau tidak sah kepada orang yang ingin menghadiri acara atau destinasi wisata tertentu. Orang tersebut kemudian membayar harga tiket yang seharusnya dan mendapatkan tiket palsu yang sebenarnya tidak berlaku.

Tiket palsu biasanya dibuat dengan cara meniru atau menyalin tiket asli, sehingga sulit dibedakan dari tiket asli. Dalam beberapa kasus, penipu bahkan mencetak tiket palsu menggunakan printer yang berkualitas tinggi untuk membuat tiket tersebut terlihat seperti tiket asli.

Penipuan Nomor Loket Bus

Saat ini penipu atau pelaku scam merambah ke jenis baru. Sasarannya adalah orang orang yang mencari informasi terkait tiket bus. Biasanya masyarakat mencari informasi pada Google Maps. Karena pada lokasi yang dituju biasanya terdapat nomor telepon yang dapat dihubungi. Para pelaku scam saat ini sering mengedit informasi tersebut. Kemudian mengganti dengan nomor telepon mereka. Seolah olah nomor tersebut menjadi nomor resmi dari Perusahaan Otobus.

Modus operandi ini juga kerap dilakukan di media sosial lainnya. Alih alih akan membantu para pencari informasi, para pelaku penipuan memberikan nomor telepon palsu. Modus operandi ini sebenarnya sangat mudah terlihat, karena mereka akan cenderung memaksa masyarakat untuk menyetorkan sejumlah uang tiket dengan terburu terburu. Hal ini berbeda dengan agen tiket bus yang resmi. 

Cara Menghindari Scam Tiket Bus

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari penipuan atau scam tiket bus:

  1. Jangan terlalu mudah percaya pada tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Penipu sering menggunakan taktik menawarkan tarif tiket bus yang murah sebagai cara untuk menarik perhatian Anda.
  2. Pastikan bahwa situs web atau layanan yang Anda gunakan aman. Pastikan bahwa alamat web penjualan tiket bus dimulai dengan "https" dan bahwa ada ikon gembok di bilah alamat. Ini menunjukkan bahwa situs web menggunakan sertifikat keamanan dan data Anda akan dienkripsi saat ditransmisikan.
  3. Hati-hati dengan email atau pesan teks yang mencurigakan atau spam yang meminta informasi pribadi atau meminta Anda untuk mengklik tautan yang tidak dikenal. Biasanya, email atau pesan teks semacam ini akan berisi tautan atau lampiran yang dapat membahayakan komputer Anda.
  4. Jangan mengirim uang atau memberikan informasi pribadi sebagai jaminan atau pembayaran di muka kepada orang yang tidak Anda kenal atau tidak memiliki reputasi yang baik.
  5. Selalu lakukan riset sebelum membeli tiket bus dari suatu perusahaan atau individu yang tidak Anda kenal. Baca ulasan, tanya teman atau keluarga, atau cek informasi yang akurat.
  6. Cari informasi tentang reputasi penjual di grup media sosial komunitas. Biasanya komunitas mempunyai informasi yang lebih akurat terkait tiket bus yang akan dibeli.
  7. Cari informasi mengenai agen atau penjual tiket bus yang resmi di media sosial atau website resmi.
  8. Jangan terburu-buru membuat keputusan. Jika seseorang meminta Anda untuk mengambil tindakan segera, seperti membeli tiket bus atau mengirim uang, jangan buru-buru menyetujuinya. Beri diri Anda waktu untuk mempertimbangkan keputusan Anda dan melakukan penelitian yang diperlukan.
  9. Cara terakhir adalah dengan mendatangi agen resmi Perusahaan Otobus. Sehingga kita mendapatkan kepastian informasi yang akurat.


Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen