Skip to main content

Cara Traveler Menghasilkan Uang

 

Pernahkah kalian bertanya pada diri sendiri, "Bagaimana orang lain bisa secara terus menerus jalan jalan sepanjang waktu?" atau "Bagaimana orang lain bisa sering bepergian dengan dana yang melimpah?" atau juga barangkali pertanyaan paling mendasar adalah "apakah melalui jalan-jalan dapat menghasilkan uang?" Melalui artikel ini semoga dapat memberikan kalian pencerahan dan semangat agar dapat tetap piknik dan menghasilkan uang dengan cara yang mudah dan kreatif.

1. Berjualan Pernak Pernik

 

 
Pasar Karat di Kualalumpur

Pernahkah terpikir ketika di masa sekolah dulu kita pernah belajar tentang prakarya atau kerajinan tangan? Beberapa teman yang saya temui menawarkan kerajinan tangan tersebut untuk orang orang yang mereka temui. Ada yang berbentuk gelang, kalung hingga gantungan kunci yang mereka buat sendiri.

Tetapi jika kalian belum mempunyai kemampuan tersebut, kalian tetap bisa menjual produk atau pernak-pernik khas dari daerah kalian sendiri. Atau sebaliknya membeli benda benda unik dari daerah tujuan dan menjualnya setelah kembali pulang.

Kalian dapat menjual barang dagangan di pasar lokal seperti Pasar Karat di Kualalumpur, di pusat keramaian yang tentunya tidak melanggar perijinan pemerintah setempat atau bahkan di akomodasi atau penginapan kalian kepada sesama pelancong yang mencari suvenir unik.

2. Jasa Titip

Belakangan ini jasa titip belanja menjadi kegiatan yang kerap dilakukan oleh para pelancong. Mereka bahkan sudah membuka jasa ini jauh-jauh hari sebelum berangkat ke destinasi tujuan. Meski demikian, tidak jarang mereka lebih dahulu berkunjung dan memberitahukan barang-barang apa saja yang tersedia di luar sana. Selanjutnya mereka akan membelanjakan barang barang titipan tersebut dan membawanya pulang. Sebaliknya juga mereka menawarkan barang barang yang bisa mereka bawa dari satu destinasi ke destinasi lainnya. Tentunya dengan penambahan jasa titip sebagai keuntungan mereka.

3. Menjual Foto

 
Patung di Ayutthaya Thailand


Jika kalian mempunyai keterampilan fotografi yang mengesankan. Atau setidaknya setiap foto yang kalian dokumentasikan sunggh menarik. Kalian mungkin dapat mempertimbangkan untuk menjadi fotografer lepas dan menjual foto Anda secara online. Seperti menjual foto di situs web Shutterstock, 500px, dan Etsy (tempat orang orang dapat menjual foto apa pun yang mereka hasilkan).

Website tersebut mengambil potongan dari foto yang kalian buat, tetapi pembagian hasil ini masih sangat logis dimana kalian bisa sangat mudah untuk untuk menghasilkan uang.

4. Menjual Postcard

 

Mesjid Raya Sumatera Barat

Cara ini terlihat sangat rumit sebenarnya. Mengingat kegiatan filateli sudah sangat jarang terdengar. Tetapi komunitas ini tetap ada hingga sekarang. Kalian bisa bergabung di komunitas postcrossing. Menjadikan foto foto yang keren dan mencetaknya ke dalam kartu pos (postcard) tentunya membutuhkan sedikit kerja keras. Tetapi ini bisa menjadi pilihan yang tepat sepulang dari bepergian.

5. Menjual Buku Panduan Perjalanan

Sejumlah traveller ternama mengabadikan kisah kisah perjalanan mereka ke dalam sebuah buku perjalanan. Selain menceritakan kisah, mereka juga menceritakan bagaimana cara dan menuju sebuah tempat wisata. Di dalamnya juga terdapat informasi menarik lainnya, seperti informasi mengenai alat transportasi, penginapan, tempat makan hingga bagaimana kita menukarkan uang atau pun tempat mencuci pakaian. Jika mencetak buku membutuhkan biaya yang tidak sedikit, kalian dapat menerbitkan buku tersebut secara digital atau kerap disebut dengan e-book. Penjualan ini bisa menjadi pendapatan pasif atau pasif income.

6. Menjadi Travel Blogger

Jika kalian berpikir saat ini iklan dari sebuah situs atau blog sudah tidak menggiurkan, kalian sungguh salah besar. Hal inilah yang mendasari bahwa website ini masih berjalan sampai sekarang. Banyak penghasilan yang bisa didapatkan dari sebuah website atau blog. Kalian bisa menautkan website kalian dengan adsense atau juga dengan platform iklan lainnya.

Lantas apa yang harus ditulis? Seperti saat ini yang kalian butuhkan sama dengan kebutuhan orang lain, yaitu informasi. Kalian bisa menuliskan semua informasi dengan detail tentang apapun di website kalian. Seperti bagaimana jalan jalan dengan hemat dan murah, seperti apa piknik yang menyenangkan. Atau mungkin kalian sangat tertarik untuk memberi ulasan terhadap moda transportasi, penginapan, tempat makan hingga sebuah tempat wisata. Ini masih menjadi daya tarik orang orang untuk berkunjung pada sebuah website.

7. Menjadi Content Creator


Video Anduri Tampah Anyaman Bambu Dari Pangarabuan Desa Aek Nauli


Sejatinya saya tidak menyarankan hal ini. Karena ini bisa menjadi penghasilan yang benar benar menggiurkan. Lihat saja beberapa content creator ternama. Mereka bisa menghasilkan sejumlah uang hanya dengan mempromosikan sebuah produk dalam unggahannya di media sosial. Jika kalian benar benar kreatif, kalian bisa menjadi pendorong minat orang lain untuk berkunjung ke suatu tempat atau membeli sebuah produk.

Selain bekerjasama dengan pihak ketiga seperti pembahasan di atas, kalian juga bisa mengunggah hasil kreasi video kalian di platform youtube. Dengan memenuhi persyaratan 4000jam tayang dan 1000subscriber, maka kalian dapat berafiliasi dengan youtube dan google adsense. Melalui iklan-iklan yang mereka pasang di video video youtube kalian, maka pundi pundi uang akan segera masuk ke dalam rekening kalian.




Comments

Popular posts from this blog

El Comandante Coffee

Pria berambut pendek dan rapih menyambut kedatangan sore kala itu. Terlihat bordir halus di bagian belakang kemeja coklat muda nama kedai kopi. Seperti mengulang, meja kembali di bersihkan meski terlihat tak ada kotoran sedikit pun. Belum lagi senyum simpul saya berakhir, pemuda tersebut langsung menghilang ke dalam bangunan ruko tiga pintu tersebut. Elcomandante Coffee beberapa tahun terakhir ini menjadi tempat melepas penat atau bertemu banyak sahabat.

Naik Kereta Api Second Class Semalaman Dari Hatyai ke Bangkok (Thailand Part 3)

Setelah Menyambangi Wat Hat Yai Nai di Hatyai   seharian tadi. Sebenarnya tidak seharian juga, karena hanya beberapa saat saja. Saya kembali ke Stasiun Kereta Api Hatyai. Ternyata ibu penjual kopi tadi pagi masih setia menunggu. Tidak ada salahnya memesan Thai Tea langsung di Thailand. Beliau tersenyum ketika saya sebut Thai Tea, "this name Tea, only Tea" ujarnya lagi. Seperti di Aceh, mana ada Kopi Aceh. Cuaca siang itu sangat terik, sementara jadwal kereta api masih lama. Sehingga 4 jam lamanya saya berputar putar di dalam stasiun kereta api. Menikmati makan siang di kantin stasiun. Menumpang isi baterai telepon seluler, bolak balik kamar mandi dan melihat lalu lalang pengunjung stasiun. Sayang sekali tidak banyak kursi tunggu yang disediakan. Jadilah hanya bisa duduk duduk saja. Kurang dari 1 jam menjelang keberangkatan, saya kembali mandi di toilet stasiun. Tenang saja, ada bilik khusus untuk kamar mandi. Hatyai itu panasnya luar biasa, jadi sebelum berangkat lebih baik m

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen