Skip to main content

Posts

Naik Bus dari TBS Malaysia ke Hat Yai Thailand

1 Juni 2019. Air Asia terakhir mengantarkan siang itu ke petang Sepang. Setelah 1 jam tanpa sinyal telepon seluler. Sebelumnya aku menikmati internet gratis dari wifi yang ditebar di Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Internet dapat ditemukan dan diakses dengan mudah. Demikian juga ketika mendarat di Kuala Lumpur International Airport 2. Dinginnya selasar kedatangan membuat jantung berpacu. Berdegup keras seperti kecepatan telepon seluler menjelajah internet gratis disana. Sengaja bergegas, mengabaikan toilet dan berharap antrian imigrasi tidak ramai.  Ini kali kedua mengalami tak ada antrian yang berarti di imigrasi. Petugas hanya memastikan sembari tersenyum “Dari Aceh? Mau lanjut ke Jakarta?” Mereka seakan terbiasa menghadapi masyarakat Aceh yang singgah sejenak di Negeri Jiran hanya untuk kembali menyeberang ke kota-kota lain di Indonesia. “Tak Cik, saya nak pi Thailand kejap ini malam dari TBS”. Cop cop, sidik jari, dan imigrasi berlalu begitu saja. Sudah 3 tempat pen

Transportasi Dari Bandara KLIA 2 Menuju Kuala Lumpur (Thailand Part 1)

Kuala Lumpur menjadi salah satu destinasi yang kerap dikunjungi oleh pelancong dari Indonesia. Baik para pelancong Indonesia yang baru kali pertama ke Indonesia maupun pelancong yang sudah berkali kali ke luar negeri. Tidak jarang Malaysia menjadi negara transit sebelum menuju negara lainnya dari Indonesia. Sebagai negara destinasi, Malaysia telah menyiapkan moda transportasi dari dan menuju bandar udara yang terdekat dengan Kuala Lumpur. Kuala Lumpur International Airport dan Kuala Lumpur International Airport 2 kerap menjadi pintu gerbang masuk wisatawan melalui jalur udara. Ada beberapa moda transportasi dari KLIA / KLIA2 menuju Kuala Lumpur. 

Semerbak Kopi Mentawai Pagi

Pelabuhan Tuapeijat mulai menampakkan kehidupannya subuh kali itu. Beberapa tukang ojek mulai memarkirkan kendaraannya di tepi pelabuhan. Tidak besar, pelabuhan ini tidak seperti kebanyakan pelabuhan di Indonesia. Jika diibaratkan seperti bandara, mungkin elok kita katakana sebagai pelabuhan perintis. Meski demikian, pelabuhan ini juga kerap menjadi sandaran kapal-kapal besar di Kepulauan Mentawai. Tuapeijat merupakan salah satu pelabuhan sandar untuk gerbang masuk ke Kabupaten Kepulauan Mentawai. Berada di Pulau Sipora yang juga memiliki bandar udara. Pulau-pulau lain seperti Pulau Siberut, Pulau Pagai Utara atau Pulau Pagai Selatan juga merupakan pulau besar yang didiami masyarakat seperti Sipora ini. Tidak hanya tukang ojek, beberapa kendaraan angkutan desa roda empat juga meramaikan hiruk pikuk pelabuhan pagi ini. Sebuah kapal besar tak lama lagi akan bersandar di pelabuhan. Raungan Sirine Kapal Perintis Sabuk Nusantara 37 memecah keheningan pagi beberapa waktu setelah waktu

ASDP Indonesia Ferry untuk Pulo Nasi yang Berseri

Pagi ini saya mencoba kembali menyeberangi lautan menuju gugusan Pulau Aceh. Kali ini menuju Pulau Nasi setelah beberapa waktu sebelumnya menyambangi Pulau Breuh. Pulau Breuh dan Pulau Nasi merupakan gugusan kepulauan yang identik disebut dengan gugusan Pulau Aceh. Letaknya sebelah kiri dari jalur pelayaran Ulhee Lhe (Banda Aceh) – Balohan (Sabang). Masyarakat kedua pulau selama ini menggunakan jasa kapal ikan yang disulap menjadi kapal penumpang untuk bisa tiba di Banda Aceh. Jalur penyeberangan ini hanya dilayari oleh kapal dengan jenis kecil sehingga tidak bisa mengangkut kendaraan roda empat atau lebih. Keberadaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Papuyu sangat membantu arus transportasi meski baru menghubungkan antara Banda Aceh saja dengan Pulau Nasi.    KMP Papuyu di Pelabuhan Lamteng (dokumentasi pribadi)

Pulau Penyengat Tiang Melayu yang Rekat

Pupus sudah harapan saya untuk menyambangi Anambas tahun 2017. Pesawat yang tersedia di akhir tahun sangat mahal tarifnya. Sementara saya tak sanggup mengimbangi keberangkatan subuh Bukit Raya dari Pelabuhan Kijang (Bintan) menuju Pelabuhan Tarempa. Karena website Pelni menjadwalkan keberangkatan pukul 03.00. Tak usah diambil pusing, pasti ada tempat lain yang sama menariknya di Indonesia ini. Sekali ini saya menggunakan taksi online menuju Pelabuhan Punggur dari seputaran Batam Center. Karena tak dapat dipungkiri harus menarik pinggang jika akan menggunakan taksi di Batam. Sebenarnya ada Trans Batam yang menuju Pelabuhan Punggur. Saya mencobanya ketika dari Pelabuhan Punggur menuju Pelabuhan Sekupang.

Trik Mencari Tiket Pesawat Lebih Murah

Dewasa ini banyak orang yang menjadi gemar bepergian. Ada yang sekedar hobby saja hingga dikarenakan oleh tuntutan kerja. Bersaingnya tarif pesawat terbang dengan moda transportasi darat lainnya menjadikan alat transportasi udara menjadi pilihan. Pesawat terbang menjanjikan kecepatan dalam sebuah perjalanan. Meski belum semua kota di Indonesia ini dapat ditempuh melalui jalur penerbangan. Akan tetapi kebanyakan daerah wisata di Indonesia sudah lebih mudah diakses dari bandar udara. Menjadi sebuah kebanggaan ketika kita harus merogoh kocek yang minim untuk membeli sebuah tiket penerbangan. Pun sebaliknya dengan tiket mahal yang harus dibayarkan dalam sekali penerbangan. Kebutuhan mendesak dan mendadak kerap memaksa kita untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit dalam sebuah perjalanan. Bagaimana caranya mendapatkan tiket pesawat yang murah? Berikut ini saya coba ceritakan bagaimana pengalaman saya dalam berburu tiket pesawat yang murah.

Transportasi Dari Bandara Sultan Iskandar Muda

Banda Aceh merupakan gerbang masuk pengunjung  domestik maupun mancanegara via jalur udara. Meski Bandara Sultan Iskandar Muda sendiri berada di Kabupaten Aceh Besar, pihak maskapai kerap menyebut bahwa bandara ini berada di Kota Banda Aceh. Bandara Sultan Iskandar Muda sendiri berada di Blang Bintang, nyaris 10 kilometer jaraknya dengan perbatasan Kota Banda Aceh. Jarak yang dekat ini bukan berarti dilalui oleh banyak pilihan moda transportasi. Semakin banyak pilihan moda transportasi tentunya akan melahirkan beragam tarif atau harga transportasi yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa pilihan transportasi menuju Kota Banda Aceh dari Bandara Sultan Iskandar Muda.