Skip to main content

Posts

Semerbak Kopi Mentawai Pagi

Pelabuhan Tuapeijat mulai menampakkan kehidupannya subuh kali itu. Beberapa tukang ojek mulai memarkirkan kendaraannya di tepi pelabuhan. Tidak besar, pelabuhan ini tidak seperti kebanyakan pelabuhan di Indonesia. Jika diibaratkan seperti bandara, mungkin elok kita katakana sebagai pelabuhan perintis. Meski demikian, pelabuhan ini juga kerap menjadi sandaran kapal-kapal besar di Kepulauan Mentawai. Tuapeijat merupakan salah satu pelabuhan sandar untuk gerbang masuk ke Kabupaten Kepulauan Mentawai. Berada di Pulau Sipora yang juga memiliki bandar udara. Pulau-pulau lain seperti Pulau Siberut, Pulau Pagai Utara atau Pulau Pagai Selatan juga merupakan pulau besar yang didiami masyarakat seperti Sipora ini. Tidak hanya tukang ojek, beberapa kendaraan angkutan desa roda empat juga meramaikan hiruk pikuk pelabuhan pagi ini. Sebuah kapal besar tak lama lagi akan bersandar di pelabuhan. Raungan Sirine Kapal Perintis Sabuk Nusantara 37 memecah keheningan pagi beberapa waktu setelah waktu

ASDP Indonesia Ferry untuk Pulo Nasi yang Berseri

Pagi ini saya mencoba kembali menyeberangi lautan menuju gugusan Pulau Aceh. Kali ini menuju Pulau Nasi setelah beberapa waktu sebelumnya menyambangi Pulau Breuh. Pulau Breuh dan Pulau Nasi merupakan gugusan kepulauan yang identik disebut dengan gugusan Pulau Aceh. Letaknya sebelah kiri dari jalur pelayaran Ulhee Lhe (Banda Aceh) – Balohan (Sabang). Masyarakat kedua pulau selama ini menggunakan jasa kapal ikan yang disulap menjadi kapal penumpang untuk bisa tiba di Banda Aceh. Jalur penyeberangan ini hanya dilayari oleh kapal dengan jenis kecil sehingga tidak bisa mengangkut kendaraan roda empat atau lebih. Keberadaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Papuyu sangat membantu arus transportasi meski baru menghubungkan antara Banda Aceh saja dengan Pulau Nasi.    KMP Papuyu di Pelabuhan Lamteng (dokumentasi pribadi)

Pulau Penyengat Tiang Melayu yang Rekat

Pupus sudah harapan saya untuk menyambangi Anambas tahun 2017. Pesawat yang tersedia di akhir tahun sangat mahal tarifnya. Sementara saya tak sanggup mengimbangi keberangkatan subuh Bukit Raya dari Pelabuhan Kijang (Bintan) menuju Pelabuhan Tarempa. Karena website Pelni menjadwalkan keberangkatan pukul 03.00. Tak usah diambil pusing, pasti ada tempat lain yang sama menariknya di Indonesia ini. Sekali ini saya menggunakan taksi online menuju Pelabuhan Punggur dari seputaran Batam Center. Karena tak dapat dipungkiri harus menarik pinggang jika akan menggunakan taksi di Batam. Sebenarnya ada Trans Batam yang menuju Pelabuhan Punggur. Saya mencobanya ketika dari Pelabuhan Punggur menuju Pelabuhan Sekupang.

Trik Mencari Tiket Pesawat Lebih Murah

Dewasa ini banyak orang yang menjadi gemar bepergian. Ada yang sekedar hobby saja hingga dikarenakan oleh tuntutan kerja. Bersaingnya tarif pesawat terbang dengan moda transportasi darat lainnya menjadikan alat transportasi udara menjadi pilihan. Pesawat terbang menjanjikan kecepatan dalam sebuah perjalanan. Meski belum semua kota di Indonesia ini dapat ditempuh melalui jalur penerbangan. Akan tetapi kebanyakan daerah wisata di Indonesia sudah lebih mudah diakses dari bandar udara. Menjadi sebuah kebanggaan ketika kita harus merogoh kocek yang minim untuk membeli sebuah tiket penerbangan. Pun sebaliknya dengan tiket mahal yang harus dibayarkan dalam sekali penerbangan. Kebutuhan mendesak dan mendadak kerap memaksa kita untuk mengeluarkan uang yang tidak sedikit dalam sebuah perjalanan. Bagaimana caranya mendapatkan tiket pesawat yang murah? Berikut ini saya coba ceritakan bagaimana pengalaman saya dalam berburu tiket pesawat yang murah.

Transportasi Dari Bandara Sultan Iskandar Muda

Banda Aceh merupakan gerbang masuk pengunjung  domestik maupun mancanegara via jalur udara. Meski Bandara Sultan Iskandar Muda sendiri berada di Kabupaten Aceh Besar, pihak maskapai kerap menyebut bahwa bandara ini berada di Kota Banda Aceh. Bandara Sultan Iskandar Muda sendiri berada di Blang Bintang, nyaris 10 kilometer jaraknya dengan perbatasan Kota Banda Aceh. Jarak yang dekat ini bukan berarti dilalui oleh banyak pilihan moda transportasi. Semakin banyak pilihan moda transportasi tentunya akan melahirkan beragam tarif atau harga transportasi yang ditawarkan. Berikut ini adalah beberapa pilihan transportasi menuju Kota Banda Aceh dari Bandara Sultan Iskandar Muda.

Menggagas Kembali Tiket Kereta Api Jarak Pendek

Tahun 2017 Kereta Api Indonesia mempunyai target mengangkut sebanyak 367 juta penumpang. Target itu mengalami kenaikan dibandingkan realisasi 2016 yang sebesar 315 juta penumpang. Peningkatan target ini juga bagian dari peningkatan dari target pendapatan PT.Kereta Api Indonesia (persero) . Meski sebenarnya pendapatan besar PT. KAI cenderung berasal dari kereta barang dan jasa lainnya. Jasa lain yang ditawarkan oleh PT. KAI meliputi penyediaan jasa iklan, penyewaan aset dari PT. KAI, serta penyediaan jasa lounge. Secara perlahan, jasa-jasa yang ditawarkan PT. KAI sudah dapat dirasakan oleh pengguna jasa kereta api. Ruang tunggu yang bersih, nyaman, dan aman. Beberapa ruang stasiun menyediakan layanan penjualan makanan, minuman, maupun merchandise. Sehingga pengguna jasa layanan kereta api tidak akan bosan menunggu keberangkatan.

Kopi Toraja di Toraja

Selepas makan sop kepala ikan, masih bersama Allyz mengitari Rante Pao. Tujuan berikutnya adalah Londa. "Allyz nanti kita harus singgah ke tempat parkir bus itu" ujarku menunjuk bus-bus yang terparkir. Allyz mengiyakan sembari mengajak menikmati kopi Toraja yang kesohor itu. Belum lagi masuk ke Simpang Londa terlihat kembali beberapa bus Toraja terparkir rapi. Nanti akan kita bahas kenapa saya tertarik untuk singgah menikmati bus Toraja. Selain mewah, Perusahaan Otobus di Rante Pao sangat mengikuti perkembangan modifikasi transportasi massal ini. Dari roda enam sampai bus yang kerap kami sebut tronton (ban belakang gandeng). Londa menarik sebenarnya, tapi entah kenapa bayang bayang rindu, ah bukan, bayang rindu itu lagu Minang dari Rayola. Bayang kopi Toraja sepertinya lebih memikat siang ini.